Senin, 24 Maret 2014

Teori Ekologi Bronfenbrenner

Kelompok 7

Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1917) yang fokus utamanya adalah pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak.

Lima Sistem Lingkungan Teori Ekologi

Teori ekologi Brofenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Bronfenbrenner menyebut sistem-sistem itu antara lain : mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem.


1.    1. Mikrosistem
Sebuah mikrosistem adalah setting di mana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman seusia, dan orang lain.
Sebagai contoh yang sesuai dengan pengalaman, saya berada dan tinggal di dalam sebuah keluarga besar yang terdiri dari kedua orang tua saya, kakek, nenek, om, tante, adik, dan sepupu saya. Ketika saya dirumah, saya berinteraksi dengan kedua orang tua saya, adik saya, nenek, kakek, om, tante, dan bahkan sepupu saya. Namun ketika saya berada di luar rumah atau di kampus, saya berinteraksi dengan teman-teman saya, baik itu teman seusia maupun senioran saya.

2.    2. Mesosistem
Sebuah mesosistem adalah kaitan antar mikrosistem. Contohnya adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dengan teman sebaya. Contoh lainnya yang sesuai dengan pengalaman saya yaitu, ketika saya berada di rumah, kedua orang tua saya yang memiliki suku jawa selalu mengajarkan saya untuk bertutur kata dengan lembut kepada setiap orang, namun ketika saya berada di kampus dan berinteraksi dengan teman-teman saya, saya merasa bahwa mereka berbicara dengan cukup lantang dan tegas.

3.    3. Eksosistem
Eksosistem terjadi ketika pengalaman di setting lain (di mana murid tidak berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Contohnya yaitu, seorang anak yang kedua orang tuanya sibuk bekerja terutama ibunya, maka anak tersebut akan kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Kurangnya interaksi antara anak dan orang tua ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial anak tersebut.

4.    4. Makrosistem
Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Kultur adalah konteks terluas di mana murid dan guru tinggal, termasuk nilai dan adat istiadat masyarakat.
Salah satu aspek dari status sosioekonomi murid adalah faktor perkembangan dalam kemiskinan. Kemiskinan dapat memengaruhi perkembangan anak dan merusak kemampuan mereka untuk belajar, meskipun beberapa anak di lingkungan yang miskin sangat ulet. Makrosistem terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat istiadat, budaya, dan lain-lain.

5.    5. Kronosistem
Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak. Bronfenbrenner makin banyak memberi perhatian kepada kronosistem sebagai sistem lingkungan yang penting. Dia memerhatikan dua problem penting: (1) banyaknya anak di Amerika yang hidup dalam kemiskinan, terutama dalam keluarga single-parent, dan (2) penurunan nilai-nilai. Contohnya yaitu, ketika saya baru memiliki seorang adik, saya merasa bahwa kedua orang tua saya tidak menyayangi dan memperhatikan saya lagi, sehingga saya membuat ulah agar perhatian dari kedua orang tua saya itu kembali tertuju kepada saya.

Sekian yang dapat saya sampaikan mengenai teori ekologi Bronfenbrenner. Semoga dapat bermanfaat. Terima kasih. . . .

0 komentar:

Posting Komentar

 

Putri Utami Oktiawandhani © 2008. Design By: SkinCorner