Senin, 26 Mei 2014

MENGELOLA KELAS




A.   Mengapa Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif ?

Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles, 2002; Everstson, Emmer, & Worsham, 2003). Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan yang baru memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri (Kennedy, dkk., 2001).

1.   Isu Manajemen di Kelas Sekolah Dasar dan Menengah

Kelas di SD dan SMP/SMA mengandung banyak isu manajemen yang mirip. Pada semua level pendidikan, manajer kelas yang baik mendesain lingkungan fisik kelas untuk pembelajaran yang optimal, menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran, membangun dan menegakkan aturan, mengajak murid bekerja sama, mengatasi problem secara efektif, dan menggunakan strategi berkomunikasi yang baik.

2.   Kelas Padat, Kompleks, dan Berpotensi Kacau

Dalam menganalisis lingkungan kelas, Walter Doyle (1986) mendeskripsikan 6 karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya, yaitu :

     ·         Kelas adalah multidimensional
     ·         Aktivitas terjadi secara simultan
     ·         Hal-hal terjadi secara cepat
     ·         Kejadian sering kali tidak bisa diprediksi
     ·         Hanya ada sedikit privasi
     ·         Kelas punya sejarah

Kelas yang ramai dan kompleksdapat menimbulkan kekacauan dan masalah jika kelas tidak dikelola dengan efektif. Problem semacam itu memang merupakan perhatian publik. Setiap tahun, Gallup Poll mengadakan jejak pendapat publik tentang apa pandangan mereka terhadap problem utama yang dihadapi sekolah. Jawabannya selalu “kurang disiplin.”

3.   Memulai dengan Benar

Salah satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secra cermat dan hati-hati. Anda harus menggunakan masa-masa ini untuk :

  -  Menyampaikan aturan dan prosedur yang anda gunakan kepada kelas dan mengajak murid bekerja sama untuk mematuhinya.
  -   Mengajak murid terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran.

4.   Penekanan pada Instruksi dan Suasana Kelas yang Positif

Walaupun publik yakin bahwa kurangnya disiplin adalah problem utama di sekolah, psikologi pendidikan telah mengubah fokusnya. Dahulu, sekolah menekankan pada disiplin. Kini, yang ditekankan adalah cara mengembangkan dan memelihara lingkungan kelas yang positif yang mendukung pembelajaran (Evertson, Emmer, & Worsham, 2003). Ini menggunakan strategi proaktif preventif, bukan menggunakan taktik disipliner reaktif.

5.   Tujuan dan Strategi Manajemen

Manajemen kelas yang efektif memiliki 2 tujuan utama, yaitu :

  ~ Membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan.
  ~  Mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.

B.   Mendesain Lingkungan Fisik Kelas

1.  Prinsip Penataan Kelas

Berikut ini 4 prinsip dasar yang dapat dipakai untuk menata kelas (Evertson, Emmer, & Worsham, 2003), yaitu :

     ·         Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang.
     ·         Pastikan bahwa Anda dapat dengan mudah melihat semua murid.
     ·         Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses.
     ·         Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.

2.  Gaya Penataan

Terdapat sejumlah gaya dalam penataan kelas, yaitu :

a.   Gaya Auditorium
Gaya auditorium adalah gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru.

b.   Gaya Tatap Muka
Gaya tatap muka adalah gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap.

c.    Gaya Off – Set
Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.

d.   Gaya Seminar
Gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.

e.   Gaya Klaster
Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil.

C.   Menciptakan Lingkungan yang Positif untuk Pembelajaran

1.  Strategi Umum

Gaya manajemen kelas yang otoritatif berasal dari gaya perenting menurut Diana Baumrind (1971, 1996). Secara keseluruhan, gaya otoritatif akan lebih bermanfaat bagi murid ketimbang gaya otoriter atau permisif. Gaya yang otoritatif akan membantu murid menjadi pembelajar yang aktif dan mampu mengendalikan diri.

Kounin menyimpulakan bahwa guru yang efektif berbeda dengan guru yang tidak efektifbukan dalam cara mereka merespon perilaku menyimpang murid, tetapi berbeda dalam cara mereka mengelola aktivitas kelompok secara kompeten. Berikut ini terdapat beberapa manajemen kelas yang efektif, yaitu :

     ·         Menunjukkan seberapa jauh mereka “mengikuti”.
     ·         Atasi situasi tumpang-tindih secara efektif.
     ·         Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran.
     ·         Libatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang.

2.  Mengajak Murid untuk Bekerja Sama

Anda ingin murid Anda bekerja sama dengan Anda dan menentukan aturan kelas tanpa selalu mengandalkan hukuman untuk menjaga ketertiban. Ada tiga strategi yang dapat dilakukan, yaitu :

     ·         Menjalin hubungan positif dengan murid.
     ·         Mengajak murid untuk berbagi dan mengemban tanggung jawab.
     ·         Beri hadiah terhadap perilaku yan tepat.

D.   Menjadi Komunikator yang Baik

1.  Keterampilan Berbicara

·           Berbicara di Depan Kelas dan Murid

Beberapa strategi untuk berbicara secara jelas dengan kelas Anda antara lain (Florez, 1999) :

     ·         Menggunakan tata bahasa dengan benar.
     ·         Memilih kosakata yang mudah dipahamidan tepat bagi level grade murid.
     ·         Menerapkan strategi untuk meningkatkan kemampuan murid.
     ·         Berbicara dengan tempo yang tepat.
     ·         Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur.
     ·         Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis. 


·           Memberi Ceramah yang Efektif

Berikut ini beberapa pedoman untuk memberikan ceramah, yang bisa bermanfaat bagi guru dan murid (Alverno College, 1995), yaitu :

     ·         Jalin hubungan dengan audien.
     ·         Kemukakan tujuan Anda.
     ·         Sampaikan ceramah yang efektif.
     ·         Ikuti konvensi yang tepat.
     ·         Tata ceramah dengan rapi.
     ·         Masukkan bukti pendukung dan kembangkan ide Anda.
     ·         Gunakan media secara efektif.


2.  Keterampilan Mendengar

Mengelola kelas secara efektif akan lebih muda jika Anda dan Murid Anda punya keterampilan mendengar yang baik. Mendengar adalah keahlian penting dalam menjalin dan menjaga hubungan. Mendengar aktif adalah gaya mendengar yang memberi perhatian penuh pada pembicara, memfokuskan diri pada isi intelektual dan emosional dari pesan.

3.  Berkomunikasi Secara Nonverbal

Berikut ini beberapa contoh perilaku umum yang dilakukan orang untuk berkomunikasi secara nonverbal, yaitu :

     ·         Mengangkat alis sebagai tanda tak percaya.
     ·         Bersedekap untuk melindungi diri.
     ·         Mengangkat bahu sebagai tanda tak peduli.
     ·         Mengedipkan satu mata untuk menunjukkan kehangatan dan persetujuan.
     ·         Mengetukkan jari sebagai tanda tak sabar.
     ·         Menepuk dahi sebagai tanda lupa sesuatu.

E.   Menghadapi Perilaku Bermasalah

1.  Strategi Manajemen

Pakar manajemen kelas Carolyn Evertson dan rekannya membedakan antara intervensi minor dan intervensi moderat dalam menangani perilaku bermasalah.

     ·         Intervensi Minor

Problem-problem ini biasanya adalah perilaku yang biasanya mengganggu aktivitas kelas dan proses belajar mengajar. Strategi intervensi minor yang efektif antara lain adalah : 

     a.    Gunakan isyarat nonverbal.
     b.    Terus lanjutkan aktivitas belajar.
     c.    Dekati murid.
     d.    Arahkan perilaku.
     e.    Beri instruksi yang dibutuhkan.
     f.    Suruh murid berhenti dengan nada tegas dan langsung.
     g.    Beri murid pilihan.

     ·         Intervensi Moderat

Berikut ini beberapa intervesi moderat untuk mengatasi problem, yaitu :

     a.    Jangan beri privilese atau aktivitas yang mereka inginkan.
     b.    Buat perjanjian behavioral.
     c.    Pisahkan atau keluarkan murid dari kelas.
     d.    Kenakan hukuman atau sanksi.

     ·         Menggunakan Sumber Daya Lain

Di antara orang-orang yang dapat membantu Anda agar murid berbuat sesuai aturan adalah :

     a.    Mediasi teman sebaya.
     b.    Konferensi guru – orang tua.
     c.    Minta bantuan kepala sekolah atau konselor.
     d.    Cari mentor.

2.  Menghadapi Agresi

Kekerasan di sekolah telah menjadi perhatian besar. Sudah lazim jika murid terlibat dalam perkelahian, melecehkan murid lain, atau saling mengancam dengan kata atau bahkan dengan senjata. Perilaku ini bisa menimbulkan kecemasan dan kemarahan, tetapi adalah penting untuk bersiap untuk menghadapi kemungkinan ini dan menghadapinya dengan tenang.

 
 

Putri Utami Oktiawandhani © 2008. Design By: SkinCorner