Senin, 29 Desember 2014

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN II [ANALISIS KASUS BERDASARKAN TEORI ALBERT ELLIS]



KASUS
Pacar Hamil, Eh Malah Dibakar Sampai Tewas



Vemale.com - Christian Ferdinand (22 tahun) dinyatakan bersalah setelah terbukti telah membunuh pacarnya Shaniesha Forbes (14 tahun). Chris tega membakar tubuh Shaniesha sampai tewas setelah Shaniesha menyatakan bahwa dirinya hamil. Tindakan kriminal ini pun jelas membuat keluarga Shaniesha marah dan ingin agar Chris dihukum seberat-beratnya.

Dilansir dari news.asiantown.net, Chris pertama kali bertemu Shaniesha setelah berkenalan melalui Facebook. Keduanya kemudian berpacaran dan akhirnya Shaniesha mengaku bahwa dirinya mengandung anak Chris. Alasan Chris membunuh Shaniesha adalah karena menganggap pacarnya itu tak berhak lagi untuk hidup.

Sementara ibu korban, Sandra Price menyatakan kekesalannya dengan berkata, "Kuharap ia tak lagi bisa melihat terangnya dunia." Saat berada di Brookly Supreme Court, Sandra mengungkapkan kesedihannya karena tak bisa melihat putrinya lagi.

Mayat Shaniesha yang sudah terbakar ditemukan di Pantai Gerrison, Brooklyn. Ia tewas dibunuh oleh kekasihnya sendiri setelah menyatakan dirinya hamil.


Tragisnya, Shaniesha rupanya tidak benar-benar hamil yang dibuktikan dengan proses otopsi setelah diketahui bahwa Shaniesha dibekap dengan bantal oleh Chris di apartemen sepupunya. Ada kemungkinan Shaniesha berbohong kepada kekasihnya untuk mencari tahu apakah sang kekasih benar-benar cinta. Jaksa penuntut Robert Walsh menyatakan bahwa Chris memang sengaja mencekik Shaniesha hingga tewas baru kemudian membakar mayatnya untuk menghilangkan bukti.

"Chris sedang bermasalah, ia tak ingin membayar biaya perawatan anaknya dan Shaniesha malah membebaninya," jelas Robert.

Chris ditangkap di Maine pada bulan Mei, empat bulan setelah jenazah Shaniesha ditemukan di Pantai Gerrison. Meskipun awalnya Chris menyangkal, tetapi setelah ditemukan bukti dari rekaman telepon dan sejumlah bukti lain, Chris pun dinyatakan bermasalah. Ia pun diancam hukuman penjara selama 25 tahun atas tindakan kriminal yang ia lakukan.

"Chris seharusnya dihukum lebih berat," saudara Shainesha, Shaquana Forbes tidak terima. Sementara itu pengacara Kenneth Thompson menyatakan bahwa pihaknya akan berusaha untuk menjatuhkan hukuman terberat pada Chris dan memperjuangkan keadilan sebaik-baiknya.

Shaniesha adalah mahasiswi baru di Academy for Young Writers ketika ia dilaporkan hilang dari rumahnya di Flatlands awal Januari 2013 lalu. Kerabatnya menyebutkan bahwa mereka tahu kalau Shaniesha sedang berpacaran tetapi tidak tahu kalau pacarnya berusia delapan tahun lebih tua darinya.

Salah satu juri perempuan di tempat persidangan menyatakan bahwa setiap gadis harus berhati-hati jika berpacaran dengan orang yang dikenal di internet. Ladies, kita memang tak pernah tahu niatan jahat yang dimiliki oleh orang lain terhadap kita. Apalagi jika orang tersebut adalah orang asing dan belum kita kenal dengan baik. So, we had better always be careful for what we are doing.

 TEORI ALBERT ELLIS


Albert Ellis lahir di Pittsburgh, pada 27 September 1913 dan meninggal pada 24 Juli 2007 pada umur 93 tahun. Beliau merupakan seorang psikolog Amerika, yang menulis buku berjudul How to Live with a Neurotic. Ia juga pendiri Institude for Rational Living. Ellis telah menerbitkan 54 buku dan lebih dari 600 artikel tentang REBT (Rational Emotive Behavioral Therapy), seks, dan perkawinan. Terakhir, ia menjabat sebagai  presiden dari The Institute for Rational Emotive Therapy di New York.
 
Albert Ellis terkenal sebagai pemikir dan pencetus rasional emotif terapi, sebuah bentuk terapi yang populer dan banyak digunakan dalam proses konseling saat ini. Pada saat mencetuskan teorinya, dia mendapati bahwa teori psikoanalasis yang dipelopori oleh Freud tidak mendalam dan adalah satu bentuk pemulihan yang tidak saintifik. Pada awal tahun 1955, beliau telah menggabungkan terapi-terapi kemanusiaan, fisolofikal dan tingkah laku dan dikenali sebagai teori emosi-rasional (RET/ Rational Emotive Therapy). Semenjak itu beliau terkenal sebagai bapak kepada teori RET dan salah satu tokoh teori tingkah laku kognitif.

Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis. Teori Ellis mengenai REBT berlandaskan pada lima hal yang dikenal dengan singkatan ABCDE:
  • Activating experiences mencakup peristiwa luar yang dialami individu. Pengalaman-pengalaman seperti kesulitan keluarga, kendala pekerjaan, trauma masa kecil, perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan hal-hal lain yang menyebabkan ketidakbahagiaan. Peristiwa yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. 
  • Beliefs  mencakup keyakinan-keyakinan terutama yang bersifat irasional dan merusak diri sendiri yang juga merupakan sumber ketidakbahagiaan. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk akal, dan bijaksana.Keyakinan yang tidak rasional merupakan keyakinan atau sistem berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal,dan cenderung emosional. 
  • Consequence yakni konsekuensi-konsekuensi berupa gejala neurotik dan emosi negatif seperti panik, dendam, dan amarah karena depresi yang bersumber dari keyakinan yang keliru. 
  • Dispute merupakan keyakinan irasional yang harus dilawan oleh seorang terapis agar kliennya dapat menikmati dampak. 
  • Effects psikologis positif dari keyakinan yang rasional.
ANALISIS KASUS BERDASARKAN TEORI ALBERT ELLIS

Menurut teori Albert Ellis, kognitif yang salah akan menghasilkan perilaku yang salah pula, oleh karena itu Ellis mencetuskan terapi untuk membantu kliennya yang disebut REBT (Rational Emotive Behavior Therapy). Dari kasus tersebut diatas kita dapat melihat bahwa :
  •          Activating Experiences
Christian Ferdinand merasa takut akan kehamilan pacarnya, Shaniesha Forbes dan ia juga tidak ingin bertanggung jawab atas kehamilan tersebut. Ketakutan yang dialami oleh Christian Ferdinand akan kehamilan pacarnya itulah yang disebut dengan Activating Experiences. Dimana Activating Experiences ini mencakup peristiwa luar yang berupa fakta atau kejadian yang di alami oleh individu.
  •          Beliefs
Karena ketakutan yang dirasakan oleh Chris tersebut, maka ia akhirnya memutuskan untuk membunuh Shaniesha. Selain itu, alasan Chris membunuh Shaniesha adalah karena menganggap pacarnya itu tak berhak lagi untuk hidup. Peristiwa inilah yang disebut dengan Irrasional Belief dimana merupakan keyakinan atau system berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal, dan bahkan cenderung emosional.
  •          Consequence
Karena tidak ingin bertanggung jawab serta ketakutan akan kehamilan Shaniesha tersebut menyebabkan Chris akhirnya membunuh Shaniesha dengan sengaja mencekik Shaniesha di apartemen sepupunya hingga tewas baru kemudian membakar mayatnya untuk menghilangkan bukti. Ini merupakan konsekuensi akibat depresi yang dirasakan oleh Chris yang bersumber dari Irrasional Belief tersebut.
  •          Dispute
Kita dapat memberikan saran kepada Chris atau dengan melakukan pendekatan kepada Chris bahwa ia harus merubah pola pikirnya yang irasional menjadi pola pikir yang rasional. Kita harus menyuruh Chris untuk lebih tenang di dalam menghadapi suatu masalah yang ia alami, serta harus menyelidiki kebenaran dari masalah tersebut. Bahkan Chris juga harus belajar mengenai cara bagaimana untuk menahan emosi, serta harus berpikir panjang mengenai dampak yang akan ia peroleh akibat dari perbuatannya tersebut.
  •          Effects Psikologis Positif
Dengan diberikannya hukuman kepada Chris selama 25 tahun penjara, hal ini diharapkan dapat membuat Chris untuk lebih belajar dari kesalahan yang pernah ia lakukan, lebih kritis terhadap suatu masalah dan harus lebih tenang serta harus berpikiran panjang kedepannya agar kejadiannya yeng pernah terjadi ini tidak akan pernah terulang lagi untuk kedepannya. Selain itu juga agar Chris dapat lebih menikmati hidupnya.

Referensi :



 

Putri Utami Oktiawandhani © 2008. Design By: SkinCorner