KASUS
Pacar Hamil, Eh Malah Dibakar Sampai Tewas
Vemale.com
- Christian Ferdinand (22 tahun) dinyatakan bersalah setelah terbukti telah
membunuh pacarnya Shaniesha Forbes (14 tahun). Chris tega membakar tubuh
Shaniesha sampai tewas setelah Shaniesha menyatakan bahwa dirinya hamil.
Tindakan kriminal ini pun jelas membuat keluarga Shaniesha marah dan ingin agar
Chris dihukum seberat-beratnya.
Dilansir dari news.asiantown.net,
Chris pertama kali bertemu Shaniesha setelah berkenalan melalui Facebook.
Keduanya kemudian berpacaran dan akhirnya Shaniesha mengaku bahwa dirinya
mengandung anak Chris. Alasan Chris membunuh Shaniesha adalah karena menganggap
pacarnya itu tak berhak lagi untuk hidup.
Sementara ibu korban,
Sandra Price menyatakan kekesalannya dengan berkata, "Kuharap ia tak lagi
bisa melihat terangnya dunia." Saat berada di Brookly Supreme Court,
Sandra mengungkapkan kesedihannya karena tak bisa melihat putrinya lagi.
Mayat
Shaniesha yang sudah terbakar ditemukan di Pantai Gerrison, Brooklyn. Ia tewas
dibunuh oleh kekasihnya sendiri setelah menyatakan dirinya hamil.
Tragisnya, Shaniesha
rupanya tidak benar-benar hamil yang dibuktikan dengan proses otopsi setelah
diketahui bahwa Shaniesha dibekap dengan bantal oleh Chris di apartemen
sepupunya. Ada kemungkinan Shaniesha berbohong kepada kekasihnya untuk mencari
tahu apakah sang kekasih benar-benar cinta. Jaksa penuntut Robert Walsh
menyatakan bahwa Chris memang sengaja mencekik Shaniesha hingga tewas baru
kemudian membakar mayatnya untuk menghilangkan bukti.
"Chris sedang
bermasalah, ia tak ingin membayar biaya perawatan anaknya dan Shaniesha malah
membebaninya," jelas Robert.
Chris ditangkap di
Maine pada bulan Mei, empat bulan setelah jenazah Shaniesha ditemukan di Pantai
Gerrison. Meskipun awalnya Chris menyangkal, tetapi setelah ditemukan bukti
dari rekaman telepon dan sejumlah bukti lain, Chris pun dinyatakan bermasalah.
Ia pun diancam hukuman penjara selama 25 tahun atas tindakan kriminal yang ia
lakukan.
"Chris
seharusnya dihukum lebih berat," saudara Shainesha, Shaquana Forbes tidak
terima. Sementara itu pengacara Kenneth Thompson menyatakan bahwa pihaknya akan
berusaha untuk menjatuhkan hukuman terberat pada Chris dan memperjuangkan
keadilan sebaik-baiknya.
Shaniesha adalah
mahasiswi baru di Academy for Young Writers ketika ia dilaporkan hilang dari
rumahnya di Flatlands awal Januari 2013 lalu. Kerabatnya menyebutkan bahwa
mereka tahu kalau Shaniesha sedang berpacaran tetapi tidak tahu kalau pacarnya
berusia delapan tahun lebih tua darinya.
Salah satu juri
perempuan di tempat persidangan menyatakan bahwa setiap gadis harus
berhati-hati jika berpacaran dengan orang yang dikenal di internet. Ladies,
kita memang tak pernah tahu niatan jahat yang dimiliki oleh orang lain terhadap
kita. Apalagi jika orang tersebut adalah orang asing dan belum kita kenal
dengan baik. So, we had better always be careful for what we are doing.
TEORI
ALBERT ELLIS
Albert Ellis lahir di Pittsburgh, pada
27 September 1913 dan meninggal pada 24 Juli 2007 pada umur 93 tahun. Beliau
merupakan seorang psikolog Amerika, yang menulis buku berjudul How to Live with
a Neurotic. Ia
juga pendiri Institude for Rational Living. Ellis telah menerbitkan 54 buku dan lebih
dari 600 artikel tentang REBT (Rational Emotive Behavioral Therapy), seks, dan perkawinan. Terakhir, ia menjabat sebagai presiden dari The
Institute for Rational Emotive Therapy di New York.
Albert Ellis terkenal
sebagai pemikir dan pencetus rasional emotif terapi, sebuah bentuk terapi yang
populer dan banyak digunakan dalam proses konseling saat ini. Pada saat
mencetuskan teorinya, dia mendapati bahwa teori psikoanalasis yang dipelopori
oleh Freud tidak mendalam dan adalah satu bentuk pemulihan yang tidak
saintifik. Pada awal tahun 1955, beliau telah menggabungkan terapi-terapi
kemanusiaan, fisolofikal dan tingkah laku dan dikenali sebagai teori
emosi-rasional (RET/ Rational Emotive Therapy). Semenjak itu beliau
terkenal sebagai bapak kepada teori RET dan salah satu tokoh teori tingkah laku
kognitif.
Pandangan pendekatan rasional emotif
tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis.
Teori Ellis mengenai REBT berlandaskan pada lima hal yang dikenal dengan
singkatan ABCDE:
- Activating experiences mencakup peristiwa luar yang dialami individu. Pengalaman-pengalaman seperti kesulitan keluarga, kendala pekerjaan, trauma masa kecil, perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan hal-hal lain yang menyebabkan ketidakbahagiaan. Peristiwa yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain.
- Beliefs mencakup keyakinan-keyakinan terutama yang bersifat irasional dan merusak diri sendiri yang juga merupakan sumber ketidakbahagiaan. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk akal, dan bijaksana.Keyakinan yang tidak rasional merupakan keyakinan atau sistem berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal,dan cenderung emosional.
- Consequence yakni konsekuensi-konsekuensi berupa gejala neurotik dan emosi negatif seperti panik, dendam, dan amarah karena depresi yang bersumber dari keyakinan yang keliru.
- Dispute merupakan keyakinan irasional yang harus dilawan oleh seorang terapis agar kliennya dapat menikmati dampak.
- Effects psikologis positif dari keyakinan yang rasional.
ANALISIS
KASUS BERDASARKAN TEORI ALBERT ELLIS
Menurut
teori Albert Ellis, kognitif yang salah akan menghasilkan perilaku yang salah
pula, oleh karena itu Ellis mencetuskan terapi untuk membantu kliennya yang
disebut REBT (Rational Emotive Behavior Therapy). Dari kasus tersebut diatas
kita dapat melihat bahwa :
- Activating Experiences
Christian
Ferdinand merasa takut akan kehamilan pacarnya, Shaniesha Forbes dan ia juga tidak
ingin bertanggung jawab atas kehamilan tersebut. Ketakutan yang dialami oleh
Christian Ferdinand akan kehamilan pacarnya itulah yang disebut dengan Activating
Experiences. Dimana Activating Experiences ini mencakup peristiwa luar yang
berupa fakta atau kejadian yang di alami oleh individu.
- Beliefs
Karena ketakutan
yang dirasakan oleh Chris tersebut, maka ia akhirnya memutuskan untuk membunuh Shaniesha.
Selain itu, alasan Chris membunuh Shaniesha adalah karena menganggap pacarnya
itu tak berhak lagi untuk hidup. Peristiwa inilah yang disebut dengan
Irrasional Belief dimana merupakan keyakinan atau system berpikir seseorang
yang salah, tidak masuk akal, dan bahkan cenderung emosional.
- Consequence
Karena tidak
ingin bertanggung jawab serta ketakutan akan kehamilan Shaniesha tersebut
menyebabkan Chris akhirnya membunuh Shaniesha dengan sengaja
mencekik Shaniesha di apartemen sepupunya hingga tewas baru kemudian membakar
mayatnya untuk menghilangkan bukti. Ini merupakan konsekuensi akibat depresi
yang dirasakan oleh Chris yang bersumber dari Irrasional Belief tersebut.
- Dispute
Kita dapat
memberikan saran kepada Chris atau dengan melakukan pendekatan kepada Chris
bahwa ia harus merubah pola pikirnya yang irasional menjadi pola pikir yang
rasional. Kita harus menyuruh Chris untuk lebih tenang di dalam menghadapi
suatu masalah yang ia alami, serta harus menyelidiki kebenaran dari masalah
tersebut. Bahkan Chris juga harus belajar mengenai cara bagaimana untuk menahan
emosi, serta harus berpikir panjang mengenai dampak yang akan ia peroleh akibat
dari perbuatannya tersebut.
- Effects Psikologis Positif
Dengan diberikannya hukuman kepada Chris selama 25
tahun penjara, hal ini diharapkan dapat membuat Chris untuk lebih belajar dari
kesalahan yang pernah ia lakukan, lebih kritis terhadap suatu masalah dan harus
lebih tenang serta harus berpikiran panjang kedepannya agar kejadiannya
yeng pernah terjadi ini tidak akan pernah terulang lagi untuk kedepannya. Selain itu
juga agar Chris dapat lebih menikmati hidupnya.
Referensi :